Rahasia Memelihara Sholat

Dalam sholat tersimpan suatu rahasia yang menyelamatkan agama, dan dengan seorang hamba dapat berkomunikasi langsung dengan Allah Ta’ala. Juga dengan sholat ia dapat tetap tinggal dibawah keteduhan Islam, dan berjalan pada jalan kaum Mukmin, yang hanya Allah-lah yang mengetahuinya. Sebagian orang-orang arif telah membuat perumpamaan sebagai berikut:

“Seoarang kaya raya dan bijaksana mempunyai sebuah kebun luas yang kaya dengan bermacam tumbuhan. Ketika dirasa ajalnya sudah dekat, ia panggil anaknya, dan ia berkata, ‘Aku berwasiat kepadamu agar selalu memelihara kebun ini, dan memelihara segala yang ada di dalamnya, dari perpohonan, bunga-bunga, dan rerumputan, dan janganlah kamu potong sedikit pun dari tumbuh-tumbuhan itu, karena kamu menganggapnya tidak perlu, karena semua itu mempunyai hikmah yang misteri dan mendatangkan faedah bagimu’.

Maka setelah sang ayah meninggal, pindahlah semua hak milik kepada sang anak. Selang beberapa lama, ia melihat sebagian tumbuh-tumbuhan layu bahkan akhirnya mati, sehingga tidak beraroma lagi. Ia berpendapat bahwa tumbuh-tumbuhan yang sudah kering itu hanya menjadi sampah kebun dan tidak berfaedah, bahkan merusak keindahan kebun, dan tentunya banyak bakteri yang bersarang di situ, maka tumbuh-tumbuhan itu segera ia singkirkan. Dan ia pun masuk kebun, namun tiba-tiba datanglah seekor ular hitam berbisa yang lantas mematuknya sehingga akhirnya mati.

Dari peristiwa diatas, orang-orang tahu, bahwa bakteri itu adalah penangkal ular dan serangga berbisa. Karenanya, selama dalam kebun terdapat bakteri, ular dan serangga berbisa tidak akan masuk.

Demikian pula bagi orang yang sengaja meninggalkan sholat karena bersandar pada keyakinannya bahwa sudah sampai pada tujuan sholat menurut keyakinannya, isyaratkan sholat untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga, jika ia sudah sampai tujuan tersebut, tidak perlu lagi ia memakai jembatan itu. Atau ia meninggalkan sholat karena sudah banyak berjasa terhadap Islam dan kaum Muslimin, dan telah banyak melakukan ibadah-ibadah di masa lalu, telah berjihad begitu lama, atau karena kesibukannya dalam pekerjaannya yang bermanfaat untuk Islam dan kaum Muslimin. Maka sesungguhnya orang semacam itu telah mencelakakan dirinya, telah menyia-nyiakan pekerjaannya, bahkan telah menghilangkan iman dari hatinya. Mereka adalah seumpama seekor domba yang memisahkan diri dari rombongannya dan penggembalanya, yang kemudian diterkam serigala.

Share this post