Internet Terbukti Menjadi Candu Bagi Anak Usia Dini
Gambar Ilustrasi |
Gawai dan internet dapat merusak budaya membaca dan menulis siswa jika orangtua salah dalam menerapkan pola asuh terhadap anak. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar menegaskan, kebiasaan mengakses gawai, baik yang terhubung dengan internet atau tidak, menjadi ancaman terbesar bagi masa depan anak abad ke-21.
Berdasarkan kajian dari World Economic Forum, gawai dan internet menjadi "musuh" bersama masyarakat Eropa dan Amerika. Pasalnya, gawai dan internet terbukti dapat menjadi candu yang berbahaya bagi anak usia dini. Menjadi ironi karena di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia, mayoritas orangtua memilih membebaskan anaknya menggunakan gawai dan mengakses internet.
Sementara, para orangtua di Silicon Valley baru membolehkan anaknya menggunakan gawai dan mengakses internet setelah usia 17 tahun. Bill Gates bahkan tidak memasang internet di rumahnya. Kesimpulan dari penelitian yang dirilis World Economic Forum, gawai dan internet harus di jauhkan dari anak usia dini.
Menghindarkan anak dari gawai dan internet menjadi tugas berat orangtua. Pasalnya, di tengah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, internet masuk ke segala sendi kehidupan sosial masyarakat. Hanya kebijaksanaan dan kepedulian orangtua yang dapat membentengi anak agar tak terpapar dampak negatif revolusi industri 4.0.
harus jadi perhatian yang serius untuk setiap orang tua..
ReplyDeletedan orang tua juga harus memberi contoh, agar tidak selalu bermain hp di depan anak2 hihi..
ReplyDeletebetul banget..
ReplyDelete