Sanghyang Tikoro Rajamandala
Sanghyang Tikoro Rajamandala
Sanghyang atau sangiang adalah sebutan bagi gua atau sungai yang dianggap suci atau bersejarah bagi masyarakat yang tinggal di dekat Sanghyang Tikoro. Sanghyang Tikoro sendiri dikenal sebagai aliran sungai yang airnya mengalir masuk ke dalam gua dan tidak diketahui ujungnya. Konon kata masyarakat setempat, jika kita memasukkan sebatang lidi ke dalam aliran sungai disana maka akan terdengar seperti suara manusia tersedak, maka dari itulah masyarakat disana menyebutnya Tikoro, yang dalam bahasa sunda artinya adalah tenggorokan.
Sanghyang Tikoro letaknya berdekatan dengan waduk (bendungan) Saguling, tepatnya di Desa Bantar Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Tepat disebelah situs ini terdapat gedung megah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sumber dayanya diperoleh melalui aliran sungai dalam dua pipa raksasa berwarna kuning. Tidak ada rambu-rambu khusus yang menunjukkan keberadaan situs ini, namun sebagai patokan, setelah belok ke pintu gerbang Waduk Saguling dari jalan raya Bandung – Cianjur, sekitar 2 km kemudian akan menemui pertigaan, nah disana terdapat penunjuk arah panah berwarna hijau dengan tulisan ‘’Power House’’ kearah kanan.
Letak Sanghyang Tikoro tepat disebelah bangunan Power House PLTA Saguling, kita akan menjumpai tangga menurun yang berakhir disebuah pelantaran kecil. Setelah menuruni tangga terebut, kita baru akan menyumpai wujud Sanghyang Tikoro. Karena letaknya memang cukup tersembunyi, sehingga tidak terlihat jelas jika kita tidak menuruni pelataran tersebut.
Sanghyang Tikoro yang berelevasi tidak lebih dari 354 meter diatas laut rata-rata bukan penyebab bocornya danau Bandung Purba. Di balik selatan gua Sanghyang Tikoro terdapat dinding alam tinggi dan kokoh yang menjadi penghalang genangan Danau Purba dengan Sanghyang Tikoro. Agar danau purba surut, tentunya harus membobol dinding penghalang ini yang menghubungkan puncak-puncak punggungannya yaitu pasir Kiara 723 meter dan puncak larang 850 meter.
0 Response to "Sanghyang Tikoro Rajamandala"
Post a Comment