Modul Multimedia. Teknik Pengolahan Audio Video. Karakteristik Kamera Video
Adegan (acting) yang dilakukan seorang actor ataupun aktris selalu diarahkan dan diatur oleh sutradara. Melalui arahan sutradara, adegan demi adegan yang direkam menggunakan kamera video akan membentuk sebuah tampilan visual yang mengalir dalam sebuah tema dan cerita. Namun, untuk menyempurnakan hasil rekaman kamera video, masih diperlukan proses penyuntingan sehingga membuat alur cerita dan tampilan visualnya menjadi menarik untuk disajikan.
Karakteristik Kamera Video
Sebelum mengetahui dan mendalami tentang karakteristik kamera, hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah mengenai jenis-jenis kamera, hal yang harus di ketahui terlebih dahulu adalah mengenai jenis-jenis kamera yang digunakan dalam produksi audio visual. Jenis kamera yang akan digunakan dalam membuat hasil produksi audio video ada bermacam-macam, tetapi secara keseluruhan terbagi dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Kamera Fotografi
Kamera fotografi atau still photography, hanya akan menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still image). Pada kamera fotografi, media penyimpanan hasil fotonya bisa berupa pita seluloid (celluloid) untuk kamera analog. Namun, untuk kamera digital hasil fotonya akan berupa data sehingga media penyimpanannya dapat berupa kartu memori (memory card).
2. Kamera Film
Kamera film atau cinema photography, akan menghasilkan gambar-gambar yang bergerak (still motion). Pada kamera film ini, media penyimpanan hasil rekamannya berupa pita seluloid (celluloid) dengan berbagai ukuran, seperti 8 mm, 16 mm, ataupun 35 mm. penayangan hasil rekaman gambarnya menggunakan sistem proyeksi mekanik maupun elektronik yang disebut juga dengan proyektor. Seiring dengan perkembangan teknologi, kamera film saat ini juga memiliki media penyimpanan digital berupa hard disk yang telah ditanam secara internal.
3. Kamera Video
Kamera video atau video photography pada prinsipnya sema seperti kamera film, yaitu menghasilkan gambar-gambar bergerak (still motion). Hal yang membedakan kedua kamera tersebut adalah media penyimpanan hasil rekamannya. Penyimpanan hasil rekaman kamera video berupa pita seluloid (celluloid) dalam bentuk kaset dengan berbagai jenis yang sekaligus menjadi nama jenis kamera video, seperti betacam, mini DV, maupun HDCAM. Hasil perekaman pada kamera video dapat dilihat secara langsung tanpa sistem proyeksi.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, kamera video yang banyak beredar di pasaran tidak lagi menggunakan kaset sebagai media penyimpanan atau analog. Pada umumnya, kamera video telah menggunakan media penyimpanan digital berupa hard disk yang telah tertanam secara internal. Bahkan pada perkembangannya, media penyimpanan kamera video telah menggunakan kartu memori (memory card) yang berukuran kecil, tetapi memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar.
Setelah mengenal jenis kamera video, selanjutnya akan dipelajari lebih mendalam tentang karakteristik kamera video. Ada lima hal utama karakteristik kamera video yang penting untuk dipelajari. Adapun lima karakteristik kamera video antara lain sebagai berikut.
a. Pengoperasian
Kamera video digital pada umumnya sangat mudah untuk digunakan atau dioperasikan. Hal ini membuat siapa pun dapat menggunakannya, baik kameramen amatir maupun profesional. Pengguna akan merasa lebih mudah dan cepat dalam persiapan kamera untuk memulai mengambil gambar. Persiapan yang mudah dan cepat membuat pengguna tidak kehilangan momen-momen penting untuk diabaikan. Adakalanya sebuah momen yang sangat menarik terjadi secara spontan dan mengejutkan sehingga pengguna kamera harus siap setiap saat.
b. Format hasil perekaman gambar
File atau data hasil perekaman gambar umumnya dapat langsung ditayangkan, baik melalui kamera video itu sendiri maupun yang terkoneksi pada televisi. Format file standar hasil perekaman gambar telah diatur oleh pabrikan yang memproduksi kamera video tersebut. Pada umumnya format file bersifat universal sehingga dapat disajikan pada beberapa media pemutar video. Format file video standar, yaitu .mov, .wmv, dan .mpeg.
c. Resolusi
Resolusi adalah jumlah piksel atau elemen gambar yang tersusun secara digital. Semakin banyak jumlah piksel, akan semakin padat dan solid sehingga gambar visual yang ditampilkan akan terlihat lebih jelas. Pada kamera video dengan sistem digital, jumlah kepadatan resolusi dapat disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam menyebut ukuran atau besarnya resolusi pada kamera viseo yaitu sebagai berikut.
- VGA (Virtual Graphic Array) memiliki resolusi dengan ukuran 640 x 480 piksel.
- HD (High Density) memiliki resolusi dengan ukuran 1.280 x 720 piksel.
- Full HD (Full High Density) memiliki resolusi dengan ukuran 1.920 x 1.080 piksel.
- UHD (Ultra High Definition) atau biasa dikenal dengan istilah 4K yang memiliki resolusi dengan ukuran 3.840 x 2.160 piksel.
Selain istilah dalam menyebut ukuran dan besarnya resolusi tersebut, ada masih beberapa istilah lain yang digunakan dalam menyebutkan ukuran dan besarnya resolusi, tetapi jarang digunakan. Resolusi pada kamera video memengaruhi kapasitas file-nya, semakin besar resolusi yang digunakan, kapasitas file atau data hasil rekaman gambar akan semakin besar. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan media penyimpanan yang memiliki kapasitas yang besar.
d. Kecepatan frame
Frame merupakan satuan gambar hasil perekaman kamera video. Semakin tinggi kecepatan frame, semakin halus pergerakan gambar hasil perekaman. Kamera video dengan sistem digital pada umumnya memiliki kecepatan frame yang tinggi. Contohnya ketika kita menggunakan kecepatan 30 fps (frame per second), berarti pada hasil rekaman gambar kita akan terdapat 30 frame atau gambar dalam satu detik.
Jika kita menggunakan kecepatan frame yang rendah seperti 15 fps, pada hasil perekaman akan terdapat 15 frame atau gambar setiap detik. Pada hasil rekaman kecepatan frame 15 fps, terlihat gerakan yang seolah patah-patah karena kualitasnya yang rendah. Pada saat ini, beberapa pengguna kamera video menggunakan kecepatan hingga 60 fps agar gerakan gambar hasil rekaman terlihat lebih halus dan menarik.
e. Sistem kontrol otomatis
Karakteristik kamera video yang berkembang dan banyak beredar di pasaran dewasa ini umumnya memiliki fitur-fitur baru yang mudah diakses dan dikontrol secara manual sesuai keinginan. Selain control secara manual, kita juga dapat menggunakan fasilitas control otomatis, yaitu kamera video akan melakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti pencahayaan (exposure), keseimbangan warna (white balance), fokus (focus), dan fitur-fitur lainnya secara otomatis. Hal ini tentu sangat membantu pengguna kamera video sehingga momen-momen yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba dapat tetap terekam dengan baik.
1. Kamera Fotografi
Kamera fotografi atau still photography, hanya akan menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still image). Pada kamera fotografi, media penyimpanan hasil fotonya bisa berupa pita seluloid (celluloid) untuk kamera analog. Namun, untuk kamera digital hasil fotonya akan berupa data sehingga media penyimpanannya dapat berupa kartu memori (memory card).
2. Kamera Film
Kamera film atau cinema photography, akan menghasilkan gambar-gambar yang bergerak (still motion). Pada kamera film ini, media penyimpanan hasil rekamannya berupa pita seluloid (celluloid) dengan berbagai ukuran, seperti 8 mm, 16 mm, ataupun 35 mm. penayangan hasil rekaman gambarnya menggunakan sistem proyeksi mekanik maupun elektronik yang disebut juga dengan proyektor. Seiring dengan perkembangan teknologi, kamera film saat ini juga memiliki media penyimpanan digital berupa hard disk yang telah ditanam secara internal.
3. Kamera Video
Kamera video atau video photography pada prinsipnya sema seperti kamera film, yaitu menghasilkan gambar-gambar bergerak (still motion). Hal yang membedakan kedua kamera tersebut adalah media penyimpanan hasil rekamannya. Penyimpanan hasil rekaman kamera video berupa pita seluloid (celluloid) dalam bentuk kaset dengan berbagai jenis yang sekaligus menjadi nama jenis kamera video, seperti betacam, mini DV, maupun HDCAM. Hasil perekaman pada kamera video dapat dilihat secara langsung tanpa sistem proyeksi.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, kamera video yang banyak beredar di pasaran tidak lagi menggunakan kaset sebagai media penyimpanan atau analog. Pada umumnya, kamera video telah menggunakan media penyimpanan digital berupa hard disk yang telah tertanam secara internal. Bahkan pada perkembangannya, media penyimpanan kamera video telah menggunakan kartu memori (memory card) yang berukuran kecil, tetapi memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar.
Setelah mengenal jenis kamera video, selanjutnya akan dipelajari lebih mendalam tentang karakteristik kamera video. Ada lima hal utama karakteristik kamera video yang penting untuk dipelajari. Adapun lima karakteristik kamera video antara lain sebagai berikut.
a. Pengoperasian
Kamera video digital pada umumnya sangat mudah untuk digunakan atau dioperasikan. Hal ini membuat siapa pun dapat menggunakannya, baik kameramen amatir maupun profesional. Pengguna akan merasa lebih mudah dan cepat dalam persiapan kamera untuk memulai mengambil gambar. Persiapan yang mudah dan cepat membuat pengguna tidak kehilangan momen-momen penting untuk diabaikan. Adakalanya sebuah momen yang sangat menarik terjadi secara spontan dan mengejutkan sehingga pengguna kamera harus siap setiap saat.
b. Format hasil perekaman gambar
File atau data hasil perekaman gambar umumnya dapat langsung ditayangkan, baik melalui kamera video itu sendiri maupun yang terkoneksi pada televisi. Format file standar hasil perekaman gambar telah diatur oleh pabrikan yang memproduksi kamera video tersebut. Pada umumnya format file bersifat universal sehingga dapat disajikan pada beberapa media pemutar video. Format file video standar, yaitu .mov, .wmv, dan .mpeg.
c. Resolusi
Resolusi adalah jumlah piksel atau elemen gambar yang tersusun secara digital. Semakin banyak jumlah piksel, akan semakin padat dan solid sehingga gambar visual yang ditampilkan akan terlihat lebih jelas. Pada kamera video dengan sistem digital, jumlah kepadatan resolusi dapat disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam menyebut ukuran atau besarnya resolusi pada kamera viseo yaitu sebagai berikut.
- VGA (Virtual Graphic Array) memiliki resolusi dengan ukuran 640 x 480 piksel.
- HD (High Density) memiliki resolusi dengan ukuran 1.280 x 720 piksel.
- Full HD (Full High Density) memiliki resolusi dengan ukuran 1.920 x 1.080 piksel.
- UHD (Ultra High Definition) atau biasa dikenal dengan istilah 4K yang memiliki resolusi dengan ukuran 3.840 x 2.160 piksel.
Selain istilah dalam menyebut ukuran dan besarnya resolusi tersebut, ada masih beberapa istilah lain yang digunakan dalam menyebutkan ukuran dan besarnya resolusi, tetapi jarang digunakan. Resolusi pada kamera video memengaruhi kapasitas file-nya, semakin besar resolusi yang digunakan, kapasitas file atau data hasil rekaman gambar akan semakin besar. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan media penyimpanan yang memiliki kapasitas yang besar.
d. Kecepatan frame
Frame merupakan satuan gambar hasil perekaman kamera video. Semakin tinggi kecepatan frame, semakin halus pergerakan gambar hasil perekaman. Kamera video dengan sistem digital pada umumnya memiliki kecepatan frame yang tinggi. Contohnya ketika kita menggunakan kecepatan 30 fps (frame per second), berarti pada hasil rekaman gambar kita akan terdapat 30 frame atau gambar dalam satu detik.
Jika kita menggunakan kecepatan frame yang rendah seperti 15 fps, pada hasil perekaman akan terdapat 15 frame atau gambar setiap detik. Pada hasil rekaman kecepatan frame 15 fps, terlihat gerakan yang seolah patah-patah karena kualitasnya yang rendah. Pada saat ini, beberapa pengguna kamera video menggunakan kecepatan hingga 60 fps agar gerakan gambar hasil rekaman terlihat lebih halus dan menarik.
e. Sistem kontrol otomatis
Karakteristik kamera video yang berkembang dan banyak beredar di pasaran dewasa ini umumnya memiliki fitur-fitur baru yang mudah diakses dan dikontrol secara manual sesuai keinginan. Selain control secara manual, kita juga dapat menggunakan fasilitas control otomatis, yaitu kamera video akan melakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti pencahayaan (exposure), keseimbangan warna (white balance), fokus (focus), dan fitur-fitur lainnya secara otomatis. Hal ini tentu sangat membantu pengguna kamera video sehingga momen-momen yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba dapat tetap terekam dengan baik.
0 Response to "Modul Multimedia. Teknik Pengolahan Audio Video. Karakteristik Kamera Video"
Post a Comment