Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)
Tanda Kecerdasan Emosional Rendah
Sebagaimana yang kita ketahui, kecerdasan emosional memiliki arti sebagai suatu kemampuan atau inteligensi yang di dalamnya terdapat kemampuan untuk mamahami perasaan diri sendiri dan orang lain.
Selain memiliki kecerdasan emosional tinggi, seseorang juga cenderung memiliki kecerdasan rendah, berikut adalah tanda-tandanya:
1. Mereka merasa selalu benar dan harus selalu benar
Seseorang akan cenderung menolak untuk mendengarkan apa yang diungkapkan oleh orang lain, dan lebih sering berdebat mati-matian untuk membenarkan apa yang dia yakini benar. Pada dasarnya mereka harus menang dengan apapun caranya dan merasa enggan untuk “setuju atau tidak setuju”.
2. Mereka tidak mampu mengetahui perasaan orang lain
Seseorang cenderung tidak mampu memahami perasaan orang lain, dia akan cenderung merasa terkejut apabila rekan atau teman kerja mereka tidak menyukainya serta, bahwa pasangan mereka merasa marah pada mereka dan merasa terganggu apabila orang lain mengharapkan mereka untuk mampu memahami perasaan mereka.
3. Tidak memiliki kepekaan diri
Pada umumnya senderung gagal dalam memahami waktu dan keadaan yang tepat untuk mengatakan sesuatu atau meluapkan emosi.
4. Mereka cenderung suka menyalahkan orang lain
Cenderung memiliki wawasan yang sedikit, berkaitan dengan bagaimana emosi mereka menimbulkan masalah. Satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah yaitu bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Kerap menyalahkan atau mengkambinghitamkan seseorang atau sesuatu untuk disalahkan.
5. Mereka tidak memiliki keterampilan mengatasi dengan baik
Cenderung memiliki indicator ketidakmampuan dalam mengatasi situasi yang ada muatan emosi di dalamnya. Umumnya mereka suka menyembunyikan emosi mereka, dan cenderung menjauh dari situasi yang membuat mereka harus berurusan dengan kejatuhan emosionalnya.
6. Mereka punya emosi yang cenderung meledak-ledak
Kesulitan untuk memahami dan mengontrol emosi mereka, secara reaktif mereka akan menyerang apabila sedang marah, bahkan tanpa memahami apa yang membuat merasakan emosi tersebut. Mempunyai ledakan emosi yang tak terduga dan berlebihan, bahkan cenderung tak terkendali.
7. Mereka selalu bercerita tentang dirinya
Suka mendominasi pembicaraan merupakan ciri-ciri orang yang tidak memiliki kecerdasan secara emosional. Mereka sering mengajukan pertanyaan untuk orang lain, dan terlihat seperti seksama dalam mendengarkan obrolan tersebut. Mereka selalu dapat menemukan cara guna mengembalikan obrolan tersebut kepadanya lagi.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Beberapa langkah yang dapat dilakukan agar mampu meningkatkan kecerdasan secara emosional. Disadur dari karya tulis ilmiah John D. Mayer yang berjudul What is Emotional Intelligence, yaitu:
1. Merasakan Emosi
Merasakan emosi sebagai tahapan yang di dalamnya terdapat kemampuan untuk mendidentifikasi emosi yang dirasakan, baik dilihat dari wajah atau gesture seseorang. Baik dalam kebahagiaan, kemarahan, kesedihan, dan ketakutan akan mudah dikenali apabila mampu merasakan emosi. Hal ini menjadi permulaan yang sangat penting apabila seseorang ssudah mampu merasakan emosi secara benar melalui wajah, gesture dan suara orang lain.
2. Memfasilitasi pikiran dengan emosi
Setelah mampu merasakan emosi, tahap selanjutnya adalah dengan menyampaikan bahwa pada dasarnya manusia mampu menfasilitasi pikiran dengan emosi yang mereka rasakan. Kemampuan yang ada adalah untuk menggunakan manfaat informasi secara emosional dan meningkatkan secara langsung. Dalam tahap ini, emosi penting agar mampu mendorong kreativitas dan umumnya perubahan suasana hari yang baik mampu berpengaruh pada pemikiran yang lebih kreatif.
3. Memahami emosi
Selanjutnya adalah memahami emosi, sebagai kemampuan manusia yang berguna untuk memahami adanya informasi emosi dalam suatu hubungan, perubahan satu emosi ke emosi lainnya, serta dalam informasi dalam pemahaman emosi. Kebahagiaan biasanya akan mendorong keinginan untuk menggabungkan diri ke orang lain, rasa marah mendorong keinginan seseorang untuk menyakiti dan menyerang orang lain, dan rasa takut mendorong seseorang untuk melarikan diri.
4. Mengelola emosi
Tahap terakhir adalah mengelola emosi, tahap ini bisa dilakukan apabila seseorang sudah mampu memahami emosi.
2. Mereka tidak mampu mengetahui perasaan orang lain
Seseorang cenderung tidak mampu memahami perasaan orang lain, dia akan cenderung merasa terkejut apabila rekan atau teman kerja mereka tidak menyukainya serta, bahwa pasangan mereka merasa marah pada mereka dan merasa terganggu apabila orang lain mengharapkan mereka untuk mampu memahami perasaan mereka.
3. Tidak memiliki kepekaan diri
Pada umumnya senderung gagal dalam memahami waktu dan keadaan yang tepat untuk mengatakan sesuatu atau meluapkan emosi.
4. Mereka cenderung suka menyalahkan orang lain
Cenderung memiliki wawasan yang sedikit, berkaitan dengan bagaimana emosi mereka menimbulkan masalah. Satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah yaitu bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Kerap menyalahkan atau mengkambinghitamkan seseorang atau sesuatu untuk disalahkan.
5. Mereka tidak memiliki keterampilan mengatasi dengan baik
Cenderung memiliki indicator ketidakmampuan dalam mengatasi situasi yang ada muatan emosi di dalamnya. Umumnya mereka suka menyembunyikan emosi mereka, dan cenderung menjauh dari situasi yang membuat mereka harus berurusan dengan kejatuhan emosionalnya.
6. Mereka punya emosi yang cenderung meledak-ledak
Kesulitan untuk memahami dan mengontrol emosi mereka, secara reaktif mereka akan menyerang apabila sedang marah, bahkan tanpa memahami apa yang membuat merasakan emosi tersebut. Mempunyai ledakan emosi yang tak terduga dan berlebihan, bahkan cenderung tak terkendali.
7. Mereka selalu bercerita tentang dirinya
Suka mendominasi pembicaraan merupakan ciri-ciri orang yang tidak memiliki kecerdasan secara emosional. Mereka sering mengajukan pertanyaan untuk orang lain, dan terlihat seperti seksama dalam mendengarkan obrolan tersebut. Mereka selalu dapat menemukan cara guna mengembalikan obrolan tersebut kepadanya lagi.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Beberapa langkah yang dapat dilakukan agar mampu meningkatkan kecerdasan secara emosional. Disadur dari karya tulis ilmiah John D. Mayer yang berjudul What is Emotional Intelligence, yaitu:
1. Merasakan Emosi
Merasakan emosi sebagai tahapan yang di dalamnya terdapat kemampuan untuk mendidentifikasi emosi yang dirasakan, baik dilihat dari wajah atau gesture seseorang. Baik dalam kebahagiaan, kemarahan, kesedihan, dan ketakutan akan mudah dikenali apabila mampu merasakan emosi. Hal ini menjadi permulaan yang sangat penting apabila seseorang ssudah mampu merasakan emosi secara benar melalui wajah, gesture dan suara orang lain.
2. Memfasilitasi pikiran dengan emosi
Setelah mampu merasakan emosi, tahap selanjutnya adalah dengan menyampaikan bahwa pada dasarnya manusia mampu menfasilitasi pikiran dengan emosi yang mereka rasakan. Kemampuan yang ada adalah untuk menggunakan manfaat informasi secara emosional dan meningkatkan secara langsung. Dalam tahap ini, emosi penting agar mampu mendorong kreativitas dan umumnya perubahan suasana hari yang baik mampu berpengaruh pada pemikiran yang lebih kreatif.
3. Memahami emosi
Selanjutnya adalah memahami emosi, sebagai kemampuan manusia yang berguna untuk memahami adanya informasi emosi dalam suatu hubungan, perubahan satu emosi ke emosi lainnya, serta dalam informasi dalam pemahaman emosi. Kebahagiaan biasanya akan mendorong keinginan untuk menggabungkan diri ke orang lain, rasa marah mendorong keinginan seseorang untuk menyakiti dan menyerang orang lain, dan rasa takut mendorong seseorang untuk melarikan diri.
4. Mengelola emosi
Tahap terakhir adalah mengelola emosi, tahap ini bisa dilakukan apabila seseorang sudah mampu memahami emosi.
0 Response to "Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)"
Post a Comment