Modul PKK Multimedia XII. Mengidentifikasi Tahapan Produksi Massal
Mengidentifikasi Tahapan Produksi Massal
Tujuan produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang, menambah dan meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, serta memperoleh tambahan penghasilan untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Hasil suatu produk itulah yang didistribusikan dan dikonsumsi masyarakat secara luas. Menurut Ace Partadireja (1987:21), dalam teori ekonomi, landasan teknis mengenai tahapan-tahapan produksi disebut fungsi produksi. Adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan suatu barang membuat para produsen berusaha secepatnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan melakukan produksi barang secara besar-besaran dan membuat biaya produksi menjadi semakin rendah.
Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan menentukan terlebih dahulu standar spesikasinya. Produk yang dihasilkan dari produksi massal memiliki ciri khas antara lain model, bentuk, dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan, serta banyak digunakan di masyarakat. Repetitive process ialah proses produksi massal dan memproduksi produk-produk tertentu dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian perancangan yang sama dengan produk sebelumnya, contohnya sepeda, motor, mobil, dan elektronik. Salah satu ciri produksi massal yakni tidak harus ada negosiasi antara produsen dengan calon konsumen dalam pengerjaan barang. Produksi massal sebelumnya terjadi sewaktu pihak dunia usaha maupun dunia industri melakukan survei pasar dalam menentukan masalah harga. Jika harga yang akan ditentukan mahal, maka barang tersebut dapat kalah saing dengan barang yang setipe milik dunia usaha maupun dunia industri yang lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi massal merupakan kegiatan-kegiatan sesingkat mungkin dan biaya rendah serta dengan jumlah besar.
Ciri-Ciri Produksi Massal
Sumber daya alam yang tersedia yang digabungkan dengan sumber daya manusia dengan keahlian dan keterampilan terlatih merupakan dorongan bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam menerapkan proses produksi massal.
Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut.
a. Dunia usaha maupun dunia industri mampu menghasilkan produk dengan biaya rendah dan jumlah besar.
b. Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi.
c. Produk banyak dijual di pasar bebas.
d. Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi produk.
e. Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu dalam memproduksi produk massal harus terpenuhi.
Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.
Ada beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan dari proses perencanaan produksi. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Fasilitas dan Peralatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memadai akan lebih memperlancar proses produksi sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang tepat juga akan semakin membuat perencanaan produksi massal menjadi lebih optimal.
3. Sumber Daya Manusia yang mempunyai kinerja serta kualitas yang baik juga akan memengaruhi keberhasilan dari proses perencanaan produksi.
4. Proses dan sistem produksi yang sesuai aturan dan valid akan membuat proses produksi massal semakin lancar.
5. Sistem manajemen produksi yang baik dan terkait dengan forecast accuracy dan maintenance perusahaan akan membuat proses perencanaan semakin baik.
Tahapan Produksi Massal
1. Penyusunan urutan proses produksi (routing), adalah langkah pertama dalam perencanaan produksi dan control. Routing perbaikan atau control yang digunakan pada hal berikut.
- Jumlah dan mutu produk.
- Sumber daya produksi, seperti tenaga kerja, peralatan, bahan baku, dan lainnya.
- Jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur.
- Tempat pembuatan produk.
2. Scheduling, adalah langkah kedua setelah routing, berikut adalah hal yang dilakukan saat scheduling.
- Mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diperbaiki.
- Membuat daftar prioritas operasi manufaktir yang berbeda.
- Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan wakti, untuk setiap operasi.
3. Dispatching, merupakan tahap penetapan dan penentuan proses pemberian serta pembagian tugas yang telah disesuaikan dengan tahap routing dan scheduling.
4. Follow-up, merupakan tahap penetapan dan penentuan berbagai kegiatan, seperti pengadaan bahan baku produk dari luar, pembelian, dan pemesanannya. Hal ini dilakukan untuk mengkoordinasikan semua perencanaan produksi.
5. Menyampaikan jadwal pada pemesan, tahap ini adalah akhir dari penetapan produksi massal yang nantinya akan di informasikan kepada konsumen kapan produk siap untuk di distribusikan.
Proses Produksi Massal
1. Proses Produksi Terus Menerus
Ciri-ciri proses produksi terus menerus antara lain sebagai berikut :
- Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku hingga menjadi produk akhir. Contohnya, usaha tekstil, kertas, dan lain lain.
- Berproduksi dengan jumlah yang relatif besar dengan variasi jenis produk yang kecil.
- Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
- Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk tertentu.
- Pengaruh operator kecil.
- Tidak memerlukan banyak karyawan.
- Jika ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan total.
- Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
- Variasi jenis produk relatif sedikit.
2. Proses Produksi Terputus Putus
Ciri-ciri proses produksi terputus putus antara lain sebagai berikut :
- Menghasilkan produk lebih sedikit namun variasi jenis produk lebih banyak.
- Berproduksi atas pesanan.
- Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
- Mesin-mesin bersifat general purpose machine.
- Pengaruh karyawan lebih besar.
- Bila terjadi kemacetan pada suatu bagian tak akan menyebabkan kemacetan total.
- Diperlukan pengendalian proses yang baik.
- Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi.
- Peralatan besifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia.
- Diperlukan ruangan yang cukup besar.
a. Dunia usaha maupun dunia industri mampu menghasilkan produk dengan biaya rendah dan jumlah besar.
b. Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi.
c. Produk banyak dijual di pasar bebas.
d. Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi produk.
e. Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu dalam memproduksi produk massal harus terpenuhi.
Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.
Ada beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan dari proses perencanaan produksi. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Fasilitas dan Peralatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memadai akan lebih memperlancar proses produksi sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang tepat juga akan semakin membuat perencanaan produksi massal menjadi lebih optimal.
3. Sumber Daya Manusia yang mempunyai kinerja serta kualitas yang baik juga akan memengaruhi keberhasilan dari proses perencanaan produksi.
4. Proses dan sistem produksi yang sesuai aturan dan valid akan membuat proses produksi massal semakin lancar.
5. Sistem manajemen produksi yang baik dan terkait dengan forecast accuracy dan maintenance perusahaan akan membuat proses perencanaan semakin baik.
Tahapan Produksi Massal
1. Penyusunan urutan proses produksi (routing), adalah langkah pertama dalam perencanaan produksi dan control. Routing perbaikan atau control yang digunakan pada hal berikut.
- Jumlah dan mutu produk.
- Sumber daya produksi, seperti tenaga kerja, peralatan, bahan baku, dan lainnya.
- Jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur.
- Tempat pembuatan produk.
2. Scheduling, adalah langkah kedua setelah routing, berikut adalah hal yang dilakukan saat scheduling.
- Mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diperbaiki.
- Membuat daftar prioritas operasi manufaktir yang berbeda.
- Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan wakti, untuk setiap operasi.
3. Dispatching, merupakan tahap penetapan dan penentuan proses pemberian serta pembagian tugas yang telah disesuaikan dengan tahap routing dan scheduling.
4. Follow-up, merupakan tahap penetapan dan penentuan berbagai kegiatan, seperti pengadaan bahan baku produk dari luar, pembelian, dan pemesanannya. Hal ini dilakukan untuk mengkoordinasikan semua perencanaan produksi.
5. Menyampaikan jadwal pada pemesan, tahap ini adalah akhir dari penetapan produksi massal yang nantinya akan di informasikan kepada konsumen kapan produk siap untuk di distribusikan.
Proses Produksi Massal
1. Proses Produksi Terus Menerus
Ciri-ciri proses produksi terus menerus antara lain sebagai berikut :
- Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku hingga menjadi produk akhir. Contohnya, usaha tekstil, kertas, dan lain lain.
- Berproduksi dengan jumlah yang relatif besar dengan variasi jenis produk yang kecil.
- Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
- Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk tertentu.
- Pengaruh operator kecil.
- Tidak memerlukan banyak karyawan.
- Jika ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan total.
- Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
- Variasi jenis produk relatif sedikit.
2. Proses Produksi Terputus Putus
Ciri-ciri proses produksi terputus putus antara lain sebagai berikut :
- Menghasilkan produk lebih sedikit namun variasi jenis produk lebih banyak.
- Berproduksi atas pesanan.
- Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
- Mesin-mesin bersifat general purpose machine.
- Pengaruh karyawan lebih besar.
- Bila terjadi kemacetan pada suatu bagian tak akan menyebabkan kemacetan total.
- Diperlukan pengendalian proses yang baik.
- Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi.
- Peralatan besifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia.
- Diperlukan ruangan yang cukup besar.
0 Response to "Modul PKK Multimedia XII. Mengidentifikasi Tahapan Produksi Massal"
Post a Comment