Manfaat Puasa yang Luar Biasa
Manfaat Puasa yang Luar Biasa
Banyak sekali manfaat puasa yang bisa kita dapatkan baik manfaat di dunia maupun manfaat di akhirat. Berikut kami sampaikan keutamaan-keutamaan puasa:
a. Puasa sebagai perisai seorang muslim
yang dimaksud puasa sebagai perisai adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat. Adapun di dunia maka akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, sehingga jika ada yang mencela ataupun menghina dirinya maka hendaklah dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa.” Sedangkan di akhirat maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat (Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah).
Keutamaan ini mencakup puasa wajib dan Sunnah, Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan, “Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di Bulan Syawal, puasa senin-kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura” (Lihat Al-Minhatu Ar-Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).
b. Puasa menjadi sebab kita masuk surga
Dari Abu Hurairah RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menafkahkan sepasang binatang yakni dua ekor kuda, lembu ataupun unta dalam kepentingan fisabilillah maka ia akan dipanggil dari semua pintu surga dengan ucapan: “Hai hamba Allah, inilah yang lebih baik.” Maka jikalau seorang itu dari golongan ahli shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli jihad, ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli puasa, ia akan dipanggil dari pintu Rayyan. Artinya, puas atau kenyang minuman. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah.”
Dari Sahl bin Sa’ad RA, dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: “Manakah orang-orang yang berpuasa.” Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinnya,” (muttafaq ‘alaih).
c. Puasa menhasilkan pahala tanpa batas
orang yang berpuasa dengan sabar dalam ketaatan, menahan syahwat, meninggalkan makan dan minum karena Allah, Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Berkata Sulaiman bin Qashim rahimahullah:
“Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran.” Kemudian beliau membaca ayat:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10) yaitu, seperti air yang tercurah deras.” (‘Idatush Shabirin, Ibnul Qayyim, hal.73)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap amalah kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. ‘Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebagagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari, no.1904, Muslim, no.1151)
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka aku berkata kepada beliau: “(Wahai Rasulullah), tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dapat aku ambil darimu.” Maka beliau menjawab: “Hendaknya kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingan (pahala)-nya.” (HR. An-Nasa’I, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Shahih Sunan An-Nasa’i, 2/122)
d. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan
Saat menjalani ibadah puasa, umat Islam setidaknya merasakan dua kebahagiaan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hadits. Dalam kitab karangannya itu, Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagiaan yang dia rasakan kegembiraannya. Pertama, kebahagiaan ketika berbuka puasa. Kedua, kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”
Syekh Nawawi tidak mengungkapkan periwayat hadits tersebut. Namun, dia menjelaskan maksud sabda Rasulullah SAW itu. Menurut dia, orang yang terbuka puasa akan merasa gembira karena lapar dan hausnya telah hilang saat diperbolehkan berbuka.
e. Bau mulut orang puasa lebih wangi dari minyak kasturi
Diantara keistimewaan orang-orang yang berpuasa itu adalah bau mulutnya orang puasa lebih dari minyak kerturi. Dia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda. “Semua amal Anak Adam adalah miliknya kecuali puasa, karena puasa itu milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak kesturi.” (Mutaffaq Alaih).
f. Puasa menjadi syafa'at
Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya puasa dan Alqur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari kiamat. Puasa berkata, “Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafaat kepadanya. Berkata pula Alqur’an, “Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, “Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafa’at.” (HR. Ahmad).
g. Pintu syurga Ar-Rayyan bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl bin Sa’ad RA, dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: “Manakah orang-orang yang berpuasa.” Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinnya,” (muttafaq ‘alaih).
h. Puasa menggugurkan dosa
Puasa merupakan amalan yang memiliki keutamaan dapat menghapus segala dosa yang pernah dilakukan sebelumnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Puasa Arafah merupakan puasa yang dikerjakan pada hari Arafah atau hari ke-9 di bulan Zulhijah dalam kalender Hijriah. Di hari itu juga merupakan hari ke-2 ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat muslim.
i. Do’a orang yang berpuasa dikabulkan oleh Allah
Do’a berbuka puasa merupakan waktu yang mustajab. Karena itu, umat muslim dianjurkan banyak memanjatkan do’a saat berbuka puasa Senin dan Kamis. Do’a orang yang berpuasa akan dikabulkan Allah dengan syarat bersungguh-sungguh mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga orang yang do’a mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan do’a orang yang dizholimi. Do’a mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.” (HR. Ahmad, dari Abu Hurairah, shahih lighairihi)
Banyak sekali manfaat puasa yang bisa kita dapatkan baik manfaat di dunia maupun manfaat di akhirat. Berikut kami sampaikan keutamaan-keutamaan puasa:
a. Puasa sebagai perisai seorang muslim
yang dimaksud puasa sebagai perisai adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat. Adapun di dunia maka akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, sehingga jika ada yang mencela ataupun menghina dirinya maka hendaklah dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa.” Sedangkan di akhirat maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat (Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah).
Keutamaan ini mencakup puasa wajib dan Sunnah, Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan, “Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di Bulan Syawal, puasa senin-kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura” (Lihat Al-Minhatu Ar-Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).
b. Puasa menjadi sebab kita masuk surga
Dari Abu Hurairah RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menafkahkan sepasang binatang yakni dua ekor kuda, lembu ataupun unta dalam kepentingan fisabilillah maka ia akan dipanggil dari semua pintu surga dengan ucapan: “Hai hamba Allah, inilah yang lebih baik.” Maka jikalau seorang itu dari golongan ahli shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli jihad, ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli puasa, ia akan dipanggil dari pintu Rayyan. Artinya, puas atau kenyang minuman. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah.”
Dari Sahl bin Sa’ad RA, dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: “Manakah orang-orang yang berpuasa.” Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinnya,” (muttafaq ‘alaih).
c. Puasa menhasilkan pahala tanpa batas
orang yang berpuasa dengan sabar dalam ketaatan, menahan syahwat, meninggalkan makan dan minum karena Allah, Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Berkata Sulaiman bin Qashim rahimahullah:
“Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran.” Kemudian beliau membaca ayat:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10) yaitu, seperti air yang tercurah deras.” (‘Idatush Shabirin, Ibnul Qayyim, hal.73)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap amalah kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. ‘Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebagagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari, no.1904, Muslim, no.1151)
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka aku berkata kepada beliau: “(Wahai Rasulullah), tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dapat aku ambil darimu.” Maka beliau menjawab: “Hendaknya kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingan (pahala)-nya.” (HR. An-Nasa’I, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Shahih Sunan An-Nasa’i, 2/122)
d. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan
Saat menjalani ibadah puasa, umat Islam setidaknya merasakan dua kebahagiaan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hadits. Dalam kitab karangannya itu, Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagiaan yang dia rasakan kegembiraannya. Pertama, kebahagiaan ketika berbuka puasa. Kedua, kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”
Syekh Nawawi tidak mengungkapkan periwayat hadits tersebut. Namun, dia menjelaskan maksud sabda Rasulullah SAW itu. Menurut dia, orang yang terbuka puasa akan merasa gembira karena lapar dan hausnya telah hilang saat diperbolehkan berbuka.
e. Bau mulut orang puasa lebih wangi dari minyak kasturi
Diantara keistimewaan orang-orang yang berpuasa itu adalah bau mulutnya orang puasa lebih dari minyak kerturi. Dia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda. “Semua amal Anak Adam adalah miliknya kecuali puasa, karena puasa itu milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak kesturi.” (Mutaffaq Alaih).
f. Puasa menjadi syafa'at
Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya puasa dan Alqur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari kiamat. Puasa berkata, “Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafaat kepadanya. Berkata pula Alqur’an, “Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, “Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafa’at.” (HR. Ahmad).
g. Pintu syurga Ar-Rayyan bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl bin Sa’ad RA, dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: “Manakah orang-orang yang berpuasa.” Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinnya,” (muttafaq ‘alaih).
h. Puasa menggugurkan dosa
Puasa merupakan amalan yang memiliki keutamaan dapat menghapus segala dosa yang pernah dilakukan sebelumnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Puasa Arafah merupakan puasa yang dikerjakan pada hari Arafah atau hari ke-9 di bulan Zulhijah dalam kalender Hijriah. Di hari itu juga merupakan hari ke-2 ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat muslim.
i. Do’a orang yang berpuasa dikabulkan oleh Allah
Do’a berbuka puasa merupakan waktu yang mustajab. Karena itu, umat muslim dianjurkan banyak memanjatkan do’a saat berbuka puasa Senin dan Kamis. Do’a orang yang berpuasa akan dikabulkan Allah dengan syarat bersungguh-sungguh mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga orang yang do’a mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan do’a orang yang dizholimi. Do’a mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.” (HR. Ahmad, dari Abu Hurairah, shahih lighairihi)
0 Response to "Manfaat Puasa yang Luar Biasa"
Post a Comment