Media Rekam Fotografi dan Videografi
Media Rekam Fotografi dan Videografi
Film
Beberapa produsen kamera terkenal di dunia sudah menghentikan produksi kamera dengan media rekam film, selanjutnya mengembangkan produksi kamera yang menggunakan media rekam digital (memory card). Demikian juga pabrik-pabrik film juga sudah mulai menghentikan produksinya dan menggantinya dengan memproduksi media rekam video digital.
Walaupun demikian, film masih mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknik perekaman digital, diantaranya gambar yang dihasilkan oleh film tampak lebih “tebal”, ditandai dengan warna lebih alami dan resolusi gambarnya lebih tinggi. Meski demikian, dengan berbagai upaya para ahli, maka lambat laun, namun pasti, mutu gambar video kelak pasti akan sama, bahkan lebih baik dibandingkan dengan gambar yang dihasilkan oleh film.
Saat ini, harga satu can film dengan panjang rekaman (durasi rekam) selama 60 menit untuk film berukuran 35 mm, sekitar 50 US dolar, sementara untuk media rekam digital dengan durasi rekam yang sama harganya tidak lebih dari 10 US dolar. Sementara di pasaran, film sudah mulai sulit dicari, sehingga banyak perusahaan perekaman atau production house lebih memilih menggunakan media rekam digital video. Disamping harganya relatif murah dan mudah dicari, digital video lebih mudah ditangani ketika tahapan produksi mencapai tahap post production.
Digital Video
Perkembangan digital video, khususnya movie, ternyata lebih cepat jika dibandingkan dengan perkembangan film still photo. Hal ini terbukti di pasaran, film untuk movie sudah sulit dicari, sementara film untuk keperluan merekam gambar still photo masih banyak terdapat walaupun sudah mulai terpinggirkan oleh media rekam digital.
Sampai tahun 1980, seolah kita masih melihat persaingan yang ketat antara produsen film dan produsen video. Tampaknya tidak ada kemungkinan suatu kolaborasi di antara kedua pesaing itu. Namun kini, apa yang kita saksikan, khususnya untuk produksi film layar lebar, telah terjadi kolaborasi dengan baik, khususnya ketika proses produksi telah mencapai tahap pasca produksi.
Pada era 1980 hingga 2000 telah berkembang teknologi penyimpanan gambar video secara digital, yang mampu menyimpan gambar dengan sangat baik setara film. Sehingga memungkinkan kita shooting dengan media penyimpan film, editing dengan digital video serta penayangan gambar di bioskop dengan memakai film. Hal itulah yang kini dilakukan oleh para produsen film di Hollywood. Dengan cara tersebut, produser bisa menghemat biaya, menghemat waktu, sementara kualitas gambar cukup baik.
Format video sebenarnya mulai berkembang sejak tahun 1970, dengan gambar yang masih hitam putih. Di awal perkembangannya, dunia broadcasting memakai format video BCN selebar 3 inchi. Setelah itu, kita dikenalkan suatu format yang diberi nama U-matic, dan berturut-turut Betacam, Betacam SP, VHS, S-VHS, DV, Mini DV, DV Cam dan DV Pro. Handycam.
Sedangkan untuk pemakaian rumah tangga, kita mengenal Betamax yang diproduksi oleh Sony, VHS produksi Panasonic, yang akhirnya kini di pasar dikuasai oleh format DV dan mini DV, dengan kamera handycam yang relative murah harganya dan mudah pula pengoperasiannya.
Digital Video atau DV, mulai membanjiri pasar dunia pada tahun 2005. Sementara teknologi perekamannya menggunakan “chip” yang diberi nama CCD (charge couple device) suatu perangkat elektronik yang sangat peka cahaya, yang mampu mengubah citra visual optis menjadi citra visual digital. Format DV, mini DV, dan DV Cam dikembangkan oleh Sony, sementara DVC-Pro dikembangkan oleh Panasonic.
0 Response to "Media Rekam Fotografi dan Videografi"
Post a Comment