Multimedia, Jenis Editing
Dalam dunia broadcasting, erat kaitannya dengan sunting gambar atau yang sering disebut editing. Editing adalah proses pemilihan, pemotongan, dan penggabungan gambar-gambar sehingga menghasilkan sebuah film/program/tayangan.
Ada dua teknik editing, pertama adalah linier editing, kedua adalah non-linier editing.
1. Linier editing adalah teknik editing dengan menyusun gambar satu persatu secara berurutan dari awal hingga akhir, seandainya terjadi kesalahan dalam menyusun gambar, proses editing harus diulang kembali. Tekni ini menggunakan peralatan A/B roll.
2. Non-linier editing adalah teknik editing dengan menyusun gambar secara acak (tidak berurutan), teknik editing seperti ini tidak mengharuskan proses editing berjalan dari gambar paling awal hingga paling akhir. Editor bisa memulainya dari tengah, akhir, atau dari mana saja. Teknik ini menggunakan peralatan teknologi komputer.
Pekerjaan editing adalah pekerjaan mengurutkan gambar sehingga gambar akan mampu bercerita (telling story with video picture). Pada prinsipnya, bercerita menggunakan urutan gambar terdapat dua hal, yaitu:
Pada dasarnya, editing dibagi menjadi dua jenis, yaitu news story editing dan continuity editing.
1. News story editing ialah editing untuk keperluan berita, feature atau bahkan untuk dokumentasi. Editing jenis ini sangat mengandalkan shot yang dihasilkan oleh juru kamera di lapangan. Artinya panduan editor ketika melakukan editing adalah skrip kasar yang tidak mencantumkan shot-shot yang telah disusun terlebih dahulu di dalam shooting script atau scenario seperti halnya film cerita. Namun, hanya mengandalkan lokasi atau materi objeknya. News story editing, menuntut kemampuan editor untuk menyambung gambar sesuai dengan imaginasinya. Oleh karena itu, alur cerita sangat ditentukan oleh editor. Jika editor kurang pengalaman atau kurang mengetahui materi yang akan diedit, pasti hasilnya akan kurang baik. Editor biasanya juga menentukan waktu atau durasi tayangannya tergantung bahan dasar atau shot yang telah disiapkan oleh juru kamera. Editing jenis ini sangat mengandalkan kemampuan editor dalam berkreativitas atau berimaginasi.
2. Continuity editing, yaitu editing untuk sebuah film/video cerita. Editor mengandalkan skrip yang sudah dipersiapkan dengan matang berupa shooting script. Editor tinggal menyambung gambar sesuai tuntutan script. Peran editor hanya sebagai asisten sutradara, karena seluruh shot dan juga transisi atau bahkan berbagai variasi editing, sudah dipersiapkan matang sebelumnya.
Ada dua teknik editing, pertama adalah linier editing, kedua adalah non-linier editing.
1. Linier editing adalah teknik editing dengan menyusun gambar satu persatu secara berurutan dari awal hingga akhir, seandainya terjadi kesalahan dalam menyusun gambar, proses editing harus diulang kembali. Tekni ini menggunakan peralatan A/B roll.
2. Non-linier editing adalah teknik editing dengan menyusun gambar secara acak (tidak berurutan), teknik editing seperti ini tidak mengharuskan proses editing berjalan dari gambar paling awal hingga paling akhir. Editor bisa memulainya dari tengah, akhir, atau dari mana saja. Teknik ini menggunakan peralatan teknologi komputer.
Pada dasarnya, editing dibagi menjadi dua jenis, yaitu news story editing dan continuity editing.
1. News story editing ialah editing untuk keperluan berita, feature atau bahkan untuk dokumentasi. Editing jenis ini sangat mengandalkan shot yang dihasilkan oleh juru kamera di lapangan. Artinya panduan editor ketika melakukan editing adalah skrip kasar yang tidak mencantumkan shot-shot yang telah disusun terlebih dahulu di dalam shooting script atau scenario seperti halnya film cerita. Namun, hanya mengandalkan lokasi atau materi objeknya. News story editing, menuntut kemampuan editor untuk menyambung gambar sesuai dengan imaginasinya. Oleh karena itu, alur cerita sangat ditentukan oleh editor. Jika editor kurang pengalaman atau kurang mengetahui materi yang akan diedit, pasti hasilnya akan kurang baik. Editor biasanya juga menentukan waktu atau durasi tayangannya tergantung bahan dasar atau shot yang telah disiapkan oleh juru kamera. Editing jenis ini sangat mengandalkan kemampuan editor dalam berkreativitas atau berimaginasi.
2. Continuity editing, yaitu editing untuk sebuah film/video cerita. Editor mengandalkan skrip yang sudah dipersiapkan dengan matang berupa shooting script. Editor tinggal menyambung gambar sesuai tuntutan script. Peran editor hanya sebagai asisten sutradara, karena seluruh shot dan juga transisi atau bahkan berbagai variasi editing, sudah dipersiapkan matang sebelumnya.
0 Response to "Multimedia, Jenis Editing"
Post a Comment