Modul Multimedia, Mengenal Animasi 2D



Animasi biasanya sering ditemukan di dalam film kartun yang kita lihat di televisi. Animasi dapat berupa bentuk 2D dan 3D. Animasi 2D adalah jenis animasi yang memiliki sifat flat secara visual yang biasanya berbentuk vektor.

1. Sejarah Animasi
Pernahkah kalian melihat film animasi? Apa yang kalian pikirkan pada saat melihat film animasi tersebut? Istilah animasi berasal dari bahasa Yunani kuno. Animasi merupakan suatu disiplin ilmu yang memadukan unsur seni dengan teknologi. Selain itu, animasi juga sebagai cabang sinematografi.

Terdapat penggunaan aturan film dalam pembuatan animasi, seperti hitungan cut, sequence, frame, continuity, cakupan sudut pandang, transisi gambar, skenario, blocking, dan sebagainya. Animasi memiliki beberapa jenis, yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis – Jenis Animasi
a. Animasi 2D
Jenis animasi ini biasanya dibuat dengan menggunakan vektor. Animasi 2D dapat dibuat dengan menggunkan aplikasi Adobe Flash. Animasi 2D adalah jenis animasi yang sering kita jumpai dalam film maupun iklan. Beberapa contoh dari animasi 2D adalah Tom and Jerry, Scooby Doo, dan sebagainya.

b. Animasi 3D
Seperti animasi 2D, animasi 3D harus dibuat dengan menggunakan computer dan aplikasi khusus seperti Blender. Animasi 3D sering disebut dengan CGI (Computer Generated Imagery). Jenis animasi ini sering dimanfaatkan dalam pembuatan film animasi 3D atau pada film live-action. Contoh dari animasi 3D adalah film Toy Story.

c. Animasi Motion Graphics
Jenis animasi ini biasanya banyak ditemukan pada video komersial seperti iklan, video tutorial, dan lain sebagainya. Animasi Motion Graphics ini banyak digunakan karena dapat memudahkan dalam menjelaskan hal-hal yang kompleks kepada audiens.

d. Animasi Stop Motion
Jenis animasi ini juga dikenal dengan clymation karena karakter yang dibuat pada animasi ini biasanya terbuat dari tanah liat. Selain itu karakter dapat berbentuk boneka, siluet, ataupun action figures, dan lego. Untuk pembuatan animasi ini, karakter di gerakkan dan difoto setiap gerakannya. Foto-foto tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah sequence.

Sejak zaman dahulu, manusia telah mencoba membuat gambar-gambar bergerak sesuai dengan imajinasi mereka serta dengan keterbatasan alat yang digunakan pada waktu itu. Animasi telah ada sejak masa prasejarah, masa peradaban Mesir kuno, masa peradaban Yunani kuno. Serta ditemukan pada relief candi, dan wayang. Kemudian perkembangan animasi dimulai dengan penemuan teori The Persistance of Vision hingga saat ini.

a. The Persistance of Vision
Teori The Persistance of Vision dikemukakan oleh Thomas Alfa Edison pada tahun 1860. Teori tersebut menjelaskan bahwa pada saat kita melihat sebuah gambar, maka citra gambar tersebut akan terekam dalam retina manusia selama 1/10 detik sebelum citra gambar tersebut hilang.

Berdasarkan teori tersebut, mulailah muncul orang-orang yang memperdalam ilmu untuk membuat agar sebuah gambar dapat terlihat hidup dan bergerak. Dengan teknologi yang sangat sederhana, mereka dapat menciptakan alat yang dapat membuat rangkaian gambar tampak hidup dan bergerak.

b. Thaumatrope (Paul Roget Tahun 1828)
Perkembangan animasi selanjutnya yaitu penemuan Thaumatrope. Thaumatrope merupakan sebuah alat sederhana, berupa kepingan yang memiliki dua gambar. Misalnya di satu sisi bergambar burung dan sisi lain bergambar sangkar. Kemudian pada kepingan tersebut, pada kedua sisinya diberi pegas, tali, atau gagang yang fungsinya untuk memutar. Apabila kepingan tersebut diputar, maka akan terlihat seolah-olah seekor burung yang ada di dalam sangkar. Alat ini merupakan pembuktian dari teori The Persistance of Vision.

c. Phenakistoscope (Joseph Plateu Tahun 1826)
Phenakistoscope merupakan perkembangan animasi yang berupa piringan yang berisi gambar dan di sisi lain terdapat kepingan dengan lubang-lubang disekitarnya. Kemudian alat tersebut dipegang secara vertical di muka cermin dan diputar mengitari porosnya. Gambar yang terdapat di salah satu keping akan terlihat bergerak jika dilihat melalui celah yang ada pada piringan tersebut.

d. Zoetrope (Pierre Desvignes Tahun 1860)
Zoetrope hampir sama dengan Thaumatrope. Zoetrope berupa rangkaian gambar yang dimasukkan ke dalam sebuah tabung, di bagian lain dari tabung diberi lubang untuk melihat gambar. Ketika tabung digerakkan, maka gambar tersebut akan terlihat bergerak.

e. Era Penemuan Film Proyektor Hingga Saat Ini
Penemuan film proyektor membuka peluang baru untuk menciptakan gambar bergerak. Dengan menggunakan media film proyektor, semakin memudahkan cara untuk membuat rangkaian gambar menjadi bergerak dan seolah hidup. Kemudian teknologi-teknologi animasi tersebut terus berkembang hingga saat ini menggunakan teknik computing, yaitu pembuatan animasi secara digital dengan menggunakan computer yang sudah terinstal aplikasi pembuatan animasi.


2. Pengertian Animasi 2D
Animasi 2D merupakan karya gambar bergerak dalam lingkungan 2D atau yang memiliki ukuran panjang (X-axis) dan (Y-axis). Pembuatan animasi 2D dilakukan dengan menggunakan sketsa gambar yang digerakkan satu persatu sehingga nampak seperti hidup dan nyata. Animasi 2D ini hanya dapat dilihat dari sudut pandang satu arah atau dari depan. Objek yang digunakan dalam animasi dapat berupa tulisan, bentuk benda, warna, dan special efek.

Realisasi nyata dalam pengembangan animasi 2D yang cukup revolusioner yaitu film kartun. Contoh animasi 2D dalam serial kartun di antaranya adalah Spongebob Squarepant, Tom & Jerry, Fairly Odd Parents, Hey Arnold, Sooby Doo, dan sebagainya.

a. Ciri-Ciri Animasi 2D
Animasi 2D memiliki ciri-ciri di antaranya sebagai berikut.
- Objek-objek di dalamnya hanya memiliki ukuran panjang dan lebar.
- Tidak memiliki ruang.
- Animasi 2D hanya dapat dinikmati dari 1 arah.
- Media pembuatannya berupa bidang datar.

b. Teknik Animasi 2D
Animasi 2D dapat juga disebut sebagai animasi dwi matra, atau ada juga yang menyebutnya flat animation. Animasi 2D dikelompokkan berdasarkan teknik pembuatannya.

- Teknik Celluloid (Teknik Sel)
Teknik celluloid animation merupakan teknik animasi yang terdiri dari lembaran-lembaran atau gambar-gambar yang membentuk animasi tunggal. Setiap cel memiliki objek yang terpisah-pisah, namun dengan satu latar belakang yang sama. Sehingga, ketika gambar-gambar ini diputar secara bersamaan akan membentuk sebuah animasi yang utuh.

- Teknik Computing 2D
Teknik computing merupakan teknik pembuatan animasi dimana proses pembuatan gambar dan proses pergerakan animasinya hingga pengisian suara (dubbing) dibantu dengan komputer dan perangkat lunak khusus. Hal ini akan membuat pembuatan animasi menjadi lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu. Dengan menggunakan teknik computing 2D, animator tidak perlu membuat objek secara berulang-ulang. Untuk menggandakan objek, hanya perlu melakukan copy dan paste. Dengan demikian, objek yang sama dapat digandakan dan diolah kembali.

- Teknik Computing 3D
Teknik computing 3D merupakan teknik yang digunakan untuk memberi kesan pada objek 2D agar terlihat memiliki ruang dan kedalaman. Pada animasi 2D yang hanya memiliki ukuran dimensi panjang dan lebar, kesan kedalaman belum muncul. Pada saat dimensi ketiga dimasukkan, maka ilusi itu baru dapat terlihat nyata. Dengan menggunakan teknik animasi computing 3D, dapat mengubah dan merekayasa objek gambar yang biasa ditampilkan secara flat, menjadi gambar yang memiliki arah pandang dari segala arah.

0 Response to "Modul Multimedia, Mengenal Animasi 2D"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel