Modul Multimedia, Prinsip-Prinsip Dasar Pembuatan Animasi 2D
1. Fungsi Prinsip-Prinsip Dasar Animasi 2D
Dengan animasi, suatu konsep yang kompleks dapat disampaikan menjadi menarik secara visual dan juga dinamis, sehingga animasi terus berkembang hingga saat ini. untuk dapat menjadi sebuah animasi yang menarik secara visual, maka munculah prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan animasi.
Secara umum, prinsip dasar animasi merupakan prinsip-prinsip yang digunakan oleh seorang animator untuk mengetahui dan memahami cara sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis, serta tidak membosankan.
Selain itu, adanya prinsip-prinsip dasar animasi memiliki fungsi lainnya, diantaranya:
a. Agar setiap animasi yang dibuat terlihat menarik, dramatis, dan karakter mampu melakukan gerakan nyata baik itu benda, hewan, maupun manusia.
b. Dimanfaatkan sebagai perantara komunikasi antara pembuat film animasi (animator) dengan penonton.
c. Prinsip animasi dapat digunakan untuk membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku dan lebih menarik.
d. Dalam dunia periklanan, prinsip dasar animasi memiliki fungsi mampu menjadi daya tarik bagi sebuah produk dan fungsi hias untuk mempercantik tampilan iklan.
e. Membuat media hiburan, media presentasi, media promo atau iklan menjadi lebih menarik.
2. Prinsip-Prinsip Dasar Animasi 2D
Prinsip dasar animasi pertama kali muncul melalui buku The Illution of Life: Disney Animation pada tahun 1981. Prinsip dasar animasi adalah dapat menciptakan sebuah animasi yang menarik, dinamis, dan tidak membosankan. Prinsip dasar animasi harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang animator untuk dapat menghidupkan karakter animasinya. Terdapat beberapa prinsip dasar animasi, diantaranya adalah: squash and stretch, follow through and over lapping action, anticipation, staging, slow in and slow out, straight ahead and pose to pose, arcs, secondary action, timing, solid driwing, appeal, exaggeration.
a. Squash and Stretch
Squash and Stretch adalah prinsip penambahan efek kentur yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa keras permukaan sebuah benda/objek sehingga objek seolah-olah memuai atau menyusut. Hal ini dapat memberikan efek gerak yang lebih hidup.
b. Follow Through and Overlapping Action
Follow Through adalah prinsip yang memberikan efek tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Sedangkan Overlapping Action adalah gerakan saling-silang atau serangkaian gerakan yang saling mendahului.
c. Anticipation
Anticipation adalah prinsip animasi di mana animator memberikan tanda kepada penonton sebelum karakter melakukan sesuatu. Anticipation merupakan gerak persiapan/awalan/ancang-ancang.
d. Staging
Staging adalah prinsip animasi di mana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
e. Slow In and Slow Out
Slow In and Slow Out adalah prinsip animasi yang menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow In adalah gerakan yang diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow Out adalah gerakan yang diawali secara cepat kemudian melambat.
f. Straight Ahead and Pose to Pose
Straight ahead adalah prinsip yang digunakan animator di mana animasi dibuat oleh satu animator dengan menggambar satu per satu atau frame by frame dari awal sampai animasi selesai tanpa bantuan dari orang lain. Sedangkan Pose to Pose adalah prinsip animasi di mana animasi dibuat oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu.
g. Arcs
Arcs adalah prinsip yang akan membuat gerakan pada animasi menjadi lebih alami, khususnya untuk gerakan manusia atau hewan atau mahluk hidup lainnya. Semua sistem pergerakan tersebut mengikuti sebuah pola/jalur/kurva.
h. Secondary Action
Secondary Action adalah prinsip gerakan tambahan pada animasi yang bertujuan untuk memperkuat gerakan utama agar animasi tampak lebih realistik.
i. Timing
Timing merupakan prinsip terpenting dalam animasi. Timing menentukan berapa gambar yang harus dibuat di antara dua pose atau biasa disebut dengan istilah in-between.
j. Solid Drawing
Solid Drawing adalah prinsip animasi di mana animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan lain sebagainya. Untuk dapat mencapai semua itu, animator harus mengikuti serangkaian observasi dan pengamatan dengan menggambar.
k. Exageration
Exageration adalah prinsip yang digunakan untuk mendramatisir suatu animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Prinsip tersebut dibuat untuk menampilkan ekstremitas ekspresi terntentu dan lazimnya dibuat secara komedi.
l. Appeal
Appeal adalah prinsip yang berkaitan dengan keseluruhan atau gaya visual dalam animasi. Misalnya penonton dapat dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang hanya dengan melihatnya sekilas.
b. Follow Through and Overlapping Action
Follow Through adalah prinsip yang memberikan efek tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Sedangkan Overlapping Action adalah gerakan saling-silang atau serangkaian gerakan yang saling mendahului.
c. Anticipation
Anticipation adalah prinsip animasi di mana animator memberikan tanda kepada penonton sebelum karakter melakukan sesuatu. Anticipation merupakan gerak persiapan/awalan/ancang-ancang.
d. Staging
Staging adalah prinsip animasi di mana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
e. Slow In and Slow Out
Slow In and Slow Out adalah prinsip animasi yang menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow In adalah gerakan yang diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow Out adalah gerakan yang diawali secara cepat kemudian melambat.
f. Straight Ahead and Pose to Pose
Straight ahead adalah prinsip yang digunakan animator di mana animasi dibuat oleh satu animator dengan menggambar satu per satu atau frame by frame dari awal sampai animasi selesai tanpa bantuan dari orang lain. Sedangkan Pose to Pose adalah prinsip animasi di mana animasi dibuat oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu.
g. Arcs
Arcs adalah prinsip yang akan membuat gerakan pada animasi menjadi lebih alami, khususnya untuk gerakan manusia atau hewan atau mahluk hidup lainnya. Semua sistem pergerakan tersebut mengikuti sebuah pola/jalur/kurva.
h. Secondary Action
Secondary Action adalah prinsip gerakan tambahan pada animasi yang bertujuan untuk memperkuat gerakan utama agar animasi tampak lebih realistik.
i. Timing
Timing merupakan prinsip terpenting dalam animasi. Timing menentukan berapa gambar yang harus dibuat di antara dua pose atau biasa disebut dengan istilah in-between.
j. Solid Drawing
Solid Drawing adalah prinsip animasi di mana animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan lain sebagainya. Untuk dapat mencapai semua itu, animator harus mengikuti serangkaian observasi dan pengamatan dengan menggambar.
k. Exageration
Exageration adalah prinsip yang digunakan untuk mendramatisir suatu animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Prinsip tersebut dibuat untuk menampilkan ekstremitas ekspresi terntentu dan lazimnya dibuat secara komedi.
l. Appeal
Appeal adalah prinsip yang berkaitan dengan keseluruhan atau gaya visual dalam animasi. Misalnya penonton dapat dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang hanya dengan melihatnya sekilas.
0 Response to "Modul Multimedia, Prinsip-Prinsip Dasar Pembuatan Animasi 2D"
Post a Comment