Jangan Menyerah, Jalan Keluar Sangatlah Dekat
Jangan Menyerah, Jalan Keluar Sangatlah Dekat
"Ada kebaikan di balik hal-hal yang menyakitkan. Saat-saat sengsara hanyalah sementara. Melarat dan makmur tidaklah kekal. Bila malam pulang, siang pun datang."
(Kitab Manâqib al-Imâm as-Syafi'î, Imam Fakhruddin ar-Râzi, hal. 197).
Engkau Setara dengan Raja Dunia
"Rezekimu tidaklah berkurang lantaran gerak lambat. Tidak pula bertambah lantaran banting tulang. Tak ada kesedihan dan kebahagiaan yang kekal. Demikian pula sengsara dan lapang. Jika engkau memiliki hati qana'ah, engkau setara dengan raja dunia."
(Kitab Dîwân al- Imâm as-Syafi'i, Abdurrahman al-Mishthâwî, hal. 18).
Ada Senang dan Ada Sengsara
"Masa itu ada dua: aman dan bahaya. Hidup itu ada dua: senang dan sengsara. Tidakkah engkau lihat lautan; bangkai-bangkai menyembul di permukaannya, sementara mutiara bersemayam di dasarnya. Di langit ada bintang-gemintang tak terbilang, tetapi hanya matahari dan bulan yang mengalami gerhana."
(Kitab Dîwân al-Imâm as-Syafi'î, Abdurrahman al-Mishthâwî, hal. 57).
Memang Begitulah Hidup
"Masa memang demikian: keuangan yang sulit atau kekasih yang pergi. Bersabarlah!"
(Kitab al-Adzkâr, Imam an-Nawawi, hal. 177).
Jangan Menyerah, Jalan Keluar Sangatlah Dekat
"Sabarlah nan indah! Alangkah dekat jalan keluar. Pastilah selamat orang yang takut kepada Allah dalam berbagai hal. Siapa yang tulus kepada-Nya tidak akan tersakiti. Siapa yang berharap kepada-Nya, senantiasa diperkenankan."
(Kitab Dîwân al-Imâm as-Syafi'î, Abdurrahmân al-Mishthâwî, hal. 39).
Cobaan Hanya Sementara
عَوَاقِبُ مَكْرُوهِ الْأُمُوْرِ خِيَارُ * وَأَيَّامُ شَرٌّ لَا تَدُومُ قِصَارُ
وَلَيْسَ بِبَاقٍ بُؤْسُهَاوَنَعِيْمُهَا * إِذَا كَرَّ لَيْلٌ ثُمَّ كَرَّ نَهَارُ
(Kitab Manâqib al-Imâm as-Syafi'î, Imam Fakhruddin ar-Râzi, hal. 197).
Engkau Setara dengan Raja Dunia
وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَّأَنِّيْ * وَلَيْسَ يَزِيدُ فِي الرِّزْقِ الْعَنَاءُ
وَلَا حُزْنٌ يَدُوْمُ وَلاَ سُرُورٌ * وَلَا بُؤْسٌ عَلَيْكَ وَلَا رَخَاءُ
إِذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبِ قَنُوْعِ * فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ
(Kitab Dîwân al- Imâm as-Syafi'i, Abdurrahman al-Mishthâwî, hal. 18).
Ada Senang dan Ada Sengsara
الدَّهْرُ يَومَانِ ذَا أَمْنٌ وَذَاخَطَرُ * وَالْعَيْشُ عَيْشَانِ ذَا صَفْرُ وَذَاكَدَرُ أَمَا
تَرَى الْبَحْرَ تَعْلُوْ فَوْقَهُ جِيَفٌ * وَتَسْتَقِرُّ بِأَقْصَى قَاعِهِ الدُّرَرُ
وَفِي السَّمَاءِ نُجُوْمٌ لَاعِدَادَ لَهَا * وَلَيْسَ يُكْسَفُ إِلَّا الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
"Masa itu ada dua: aman dan bahaya. Hidup itu ada dua: senang dan sengsara. Tidakkah engkau lihat lautan; bangkai-bangkai menyembul di permukaannya, sementara mutiara bersemayam di dasarnya. Di langit ada bintang-gemintang tak terbilang, tetapi hanya matahari dan bulan yang mengalami gerhana."
(Kitab Dîwân al-Imâm as-Syafi'î, Abdurrahman al-Mishthâwî, hal. 57).
Memang Begitulah Hidup
وَمَا الدَّهْرُ إِلَّا هَكَذَا فَاصْطَبِرْ لَهُ، رَزِيَّةٌ مَالٍ أَوْ فِرَاقُ حَبِيْبٍ
"Masa memang demikian: keuangan yang sulit atau kekasih yang pergi. Bersabarlah!"
(Kitab al-Adzkâr, Imam an-Nawawi, hal. 177).
Jangan Menyerah, Jalan Keluar Sangatlah Dekat
صَبْراً جَمِيلاً مَا أَقْرَبَ الْفَرَجَا * مَنْ رَاقَبَ اللَّهَ فِي الْأُمُوْرِ نَجَا
مَنْ صَدَقَ اللَّهَ لَمْ يَنَلْهُ أَذَى * وَمَنْ رَجَاهُ يَكُوْنُ حَيْثُ رَجَا
"Sabarlah nan indah! Alangkah dekat jalan keluar. Pastilah selamat orang yang takut kepada Allah dalam berbagai hal. Siapa yang tulus kepada-Nya tidak akan tersakiti. Siapa yang berharap kepada-Nya, senantiasa diperkenankan."
(Kitab Dîwân al-Imâm as-Syafi'î, Abdurrahmân al-Mishthâwî, hal. 39).
0 Response to "Jangan Menyerah, Jalan Keluar Sangatlah Dekat"
Post a Comment