Semi Terowongan Lingkar Nagreg Menggunakan Teknologi Konstruksi Modern Satu-Satunya di Indonesia


Terowongan Lingkar Nagreg adalah sebuah terowongan yang bentuknya estetik berbeda dari lainnya. Terowongan itu tidak tertutup penuh pada bagian atasnya, terdapat rongga-rongga yang memang didesain sedemikian rupa. Sehingga pancaran sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Terowongan yang dimaksud ialah semi terowongan Nagreg, mulai beroperasi pada tahun 2011 silam, semi terowongan Nagreg merupakan bagian dari proyek Jalan Lingkar Nagreg.

Semi terowongan sepanjang 400 meter ini memiliki lebar jalan mencapai 13 meter dan tingginya mencapai 10 meter. awalnya merupakan tebing tinggi, namun kemudian digali sedalam 50 meter.

Lalu di pinggiran tebing yang digali, dipasang penyangga dinding atau corrigate sheet pile. Kemudian untuk bagian atasnya dipasangi 130 balok beton secara horizontal dan berjarak supaya masih terang.

Terdapat dua inovasi dalam pengerjaan Jalan Lingkar Nagreg yang tidak ditemui di tempat lain, yakni ruas jalan semi terowongan sepanjang 400 meter dan teknologi beronjong berangkur untuk menahan jalur tanjakan menuju semi terowongan.

Semi terowongan itu dibuat untuk menahan longsoran dari sisi kanan dan kiri. Teknologi yang dipakai bernama corrugated sheet pile. Dengan teknologi tersebut, kemiringan jalan dari sebelumnya 18 persen menjadi 10 persen, sehingga lebih ringan ditanjaki.

Sementara itu, beronjong berangkur merupakan teknologi yang pertama kali dipakai Indonesia dengan tumpukan vertikal hingga 40 meter. Teknologi tersebut memungkinkan jalan lebih stabil bila terjadi gempa dan mengurangi dampak bila terjadi longsor.

Terowongan Lingkar Nagreg memiliki beberapa fakta unik, di antaranya:

- Menggunakan teknologi corrugated sheet pile untuk menahan longsoran dari sisi kanan dan kiri.

- Menggunakan teknologi beronjong berangkur untuk menahan jalur tanjakan, yang merupakan teknologi pertama kali digunakan di Indonesia.

- Memiliki ruas jalan semi terowongan sepanjang 400 meter.

- Bagian atasnya dipasangi 130 balok beton secara horizontal dan berjarak supaya masih terang.

- Kemiringan tanjakan berkurang dari 40-50 derajat menjadi 30 derajat. 

- Teknologi yang digunakan menarik perhatian banyak orang asing yang datang untuk belajar.

Terowongan Lingkar Nagreg merupakan infrastruktur penunjang transportasi darat di Jawa Barat yang menghubungkan Bandung dan Garut. Jalan ini dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010.

0 Response to "Semi Terowongan Lingkar Nagreg Menggunakan Teknologi Konstruksi Modern Satu-Satunya di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel