Boneka Peruntungan Maneki-Neko
Sebagian masyarakat asli atau keturunan Tionghoa memercayai,
patung Maneki-Neko mendatangkan peruntungan, terutama dalam bidang bisnis.
Seolah hendak memanggil kunjungan konsumen sesuai denga makna harfiah dalam
terjemahan bahasa Indonesia, Meneki-Neko kerap diletakkan pada jajaran depan
etalase took, sudut yang relatif mudah terlihat.
Entah kebetulan atau memang sengaja, semua Maneki-Neko
tampak pincang tanpa memiliki kaki depan bagian kanan yang melambai-lambai. Posisi
kaki depan yang melambai memiliki pemaknaan masing-masing. Lambaian kaki depan
kiri merupakan lambang panggilan terhadap konsumen, sedangkan pada kaki depan
bagian kanan melambangkan harapan agar beroleh keberuntungan. Ada pula
Meneki-Neko yang dua kaki depannya mengangkat dan melambai secara bersamaan,
melambangkan perlindungan.
Kepercayaan sebagian kalangan terhadap pengaruh Maneki-Neko
berasal dari banyak legenda, salah satu diantaranya kisah seorang hartawan yang
lolos dari kematian karena pertolongan kucing. Konon, hartawan yang sedang
melakukan perjalanan terjebak hujan badai, kemudian berteduh dibawah pohon
rindang, sebelah bangunan kuil. Mereka menerima isyarat dari seekor kucing,
hartawan tersebut memutuskan pindah lokasi ke dalam kuil, beberapa saat sebelum
petir menyambar pohon. Sebagai bentuk ungkapan terimakasih, dia memutuskan
menjadi donatur tetap untuk operasional kuil sampai meninggal. Pihak kuil membalas
kedermawanan, sekaligus mengenang pengalaman hidup hartawan itu dengan
mendirikan patung kucing.
Ada juga bahasan mengenai symbol warna pada
Maneki-Neko yang mengandung makna tersendiri, seperti emas (kekayaan), hijau
(kesehatan), dan putih (kebahagiaan). Mungkin karena hal itu, Maneki-Neko
mempunyai banyak sebutan, diantaranya kucing keberuntungan dan kucing kekayaan.
(acr***)
0 Response to "Boneka Peruntungan Maneki-Neko"
Post a Comment